Senin, 06 Januari 2014

Give Him Time

Saya akui Manchester United bermain buruk diparuh pertama musim ini. Mereka bermain jauh dari standar yang biasa mereka tunjukan dari musim kemusim. Kita tidak bisa selalu menyalahkan David Moyes. Ia baru datang dari tim medioker dan tidak pernah sekalipun memenangkan gelar selama masa baktinya diklub tersebut. Menurut saya pencapaian terbaiknya hanyalah sukses finish diatas Liverpool dalam dua musim terakhir dan selalu merepotkan the big four. Ya, hanya itu.

Manchester United mendapatkan sorotan tajam dari seluruh media di Inggris maupun eropa. Kicauan bernada ejekan tak ada henti-hentinya di dunia maya. Moyes bagaikan man on the moon dalam stand up comedy.


Semenjak resmi menukangi Manchester United per 1 July 2013, ekspektasi fans begitu tinggi. Namun saya sendiri sudah menduga ini akan menjadi musim yang berat untuk United. Laga pre-season dijalani dengan buruk. FA Community Shield yang sukses diraih usai mengalahkan Wigan saya anggap sebagai hadiah pelipur lara.

Sudah.. Cukup flash backnya. 

United gagal lolos ke putaran lima piala FA kemarin. "The good squad" yang sering Moyes katakan nampak seperti bualan belaka, ia membohongi dirisnya sendiri. Jika squad itu bagus, tidak mungkin tampil seburuk itu. Sama dengan ketika kita menerima rapot diakhir tahun ajaran, kita bilang pada orang tua kita bahwa nilai kita bagus tapi nyatanya berbanding terbalik dengan apa yang tertulis di rapot itu.

Sir Alex Ferguson sukses juara musim lalu dengan menggunakan squad yang ada sekarang. Moyes diwarisi squad yang sama, hanya ditambah satu nama yaitu Adnan januzaj. Saya tidak melihat Fellaini sebagai pemain tambahan karena perannya selama stengah musim ini hanya memenuhi daftar cedera pemain saja.

Banyak rumor berseliweran yang bilang bahwa ada keretakan hubungan antara van Persie dengan Moyes. Dan van Persie pun sekarang jarang tampil dengan kedok "cedera". Itu mungkin saja. Toh alasan van Persie pindah ke united adalah agar bisa bermain dibawah arahan Sir Alex. van Persie mengorbankan banyak hal agar bisa sukses bersama United. Tetapi ia hanya merasakan sentuhan Sir Alex selama semusim. Van Persie tampaknya tidak cocok dengan Moyes. Ia juga mengatakan metode latihan Moyes lebih berat dan jauh berbeda dari Sir Alex. Logikanya, jika ia mengeluh berarti ia merasa tidak nyaman. Jangan heran rumor yang mengatakan Juventus siap menculik van Persie ke Turin kembali menggema.

Van Der Sar punya andil besar berlabuhnya The Dutchman ke United. Ia yang menyarankan agar van Persie berlabuh di Manchester dan menolak tawaran Si Nyonya Tua. Tapi sekarang semuanya bisa saja berubah, bisa saja ia cabut jika United terus seperti ini, predikat Van Persie FC yang musim lalu akrab dengan United sepertinya hanya berjalan semusim saja.

Itu tadi van Persie. Bagaimana dengan Rooney? Ia adalah raja assist setan merah musim ini. Bermain dibelakang Welbeck, Rooney berperan sebagai penyerang lubang, pengatur serangan, sekaligus gelandang bertahan. He's everywhere on the pitch. Bisa dibayangkan betapa suramnya united jika Rooney dilepas ke Chelsea musim panas lalu. Sejauh ini ia belom mau membicarakan kontrak baru setidaknya sampai Piala Dunia usai. Entah sinetron "Rooney yang tertukar " season terbaru akan kembali tayang atau tidak.

Untuk Moyes, mungkin terlalu cepat jika United memecatnya. Pecat pelatih bukanlah budaya klub ini, jadi berilah ia waktu. Terlihat sekali bahwa United belum bisa bermain dengan cara Moyes. Kesigapan lini belakang dengan atau tanpa bola khas Moyes selama di Everton tidak nampak sepanjang paruh pertama musim ini. Tim ini belum menemukan bentuk permainannya.

In Fellaini's case I don't even know what he was doing. Maybe he was so happy that he finally joined United and he celebrating it by fapping arround on his nest and injured his wrist. Maybe..

Mungkin sekarang ini kita harus membiasakan diri ngomongin "sejarah", seperti yang dilakukan para fans merseyside merah dalam dua dekade terakhir. Karena nyatanya United dalam "sejarah" jauh lebih impresif.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar