Minggu, 26 Mei 2013

Me signing off


Semalem Liga Champions Eropa menggelar laga finalnya. Gue sebagai penikmat sepak bola tentunya gamau ketinggalan momen tersebut.

Final Liga Champions Tahun ini diselenggarakan di Stadion Wembley, Stadion kebanggaan publik Inggris. Bayern Munich keluar sebagai juara setelah mengalahkan Borussia Dortmund dengan skor tipis 2-1. Arjen Robben mencetak gol krusial di menit ke '89. Gue sendiri sebetulnya mendukung Dortmund.

Kenapa gue dukung Dortmund? Apakah itu disebut glory hunter atau karbitan?
Tidak. Jujur gue  kurang suka dengan sebutan 'supporter karbitan' yang akhir-akhir ini marak disuarakan. Prestasi Dortmund di dua tahun belakangan ini terbilang cemerlang, Permainan Robert Lewandowski dkk diatas lapangan mampu menarik mata dan hati para penikmat sepakbola di dunia. Strategi Quick-CounterAttack arahan pelatih Jurgen Klopp menuai decak kagum dari berbagai kalangan termasuk penikmat sepakbola tanah air.

Gue suka permainan Dortmund tetapi hati gue tetap untuk Manchester United. Sama seperti seorang cowo yang menilai teman wanitanya cantik, tetapi itu hanya sebatas apresiasi, atau bentuk pengakuan bahwa memang cewe itu cantik. Tapi wanita yang bersemayam dihati cowo tersebut tetaplah kekasihnya, bukan yang lain. Toh apa salahnya memuji?

Indonesia adalah negara yang masyarakatnya sulit memberi apresiasi. Lihat saja konser-konser band lokal, Noah misalnya, Ariel harus teriak: 

"boleh minta tepuk tangannya" 

Barulah penonton bertepuk tangan. Men,  lo menikmati sebuah pertunjukan yang lo nilai keren tapi lo segan untuk mengapresiasi?

Balik lagi ke Dortmund. Gue yakin bukan hanya gue yang mengagumi cara mereka bermain, ungkapan tadi maknanya sama dengan 'bukan hanya gue yang mengagumi Maudy Ayunda.'

Apa berarti gue fans karbitan Maudy Ayunda? Tidak. Semua orang boleh mengaguminya, toh Maudy Ayunda memang People's Sweetheart kan? Dua tahun terakhir ini Maudy Ayunda masuk trending topic nya cowo-cowo, ada pula fans-fans baru yang menamai diri mereka "Maudears". Gue bukan Maudears, tapi penikmat karya-karya Maudy Ayunda.

Sama halnya dengan Dortmund. Gue bukan fans Dortmund, tetapi gue mengagumi cara mereka bermain dan mengapresiasi tinggi apa yang mereka lakukan di  Bundesliga Jerman maupun Champions League.

Maka dari itulah, karbitan sebetulnya bukan kata yang tepat jika kita mendukung sesuatu yang sedang naik daun. Apresiasi adalah kata yang gue rasa lebih pantas. Apresiasi berarti kita mengakui bahwa diri kita kagum, sedangkan karbitan adalah mengapresiasi karena ikut-ikutan. See the differents?

Berakhirnya Liga Champions 2012/2013 menandakan berhentinya gue ngetweet tentang bola dimusim ini. Dari gambar diatas gue mengatakan "sampai jumpa lagi musim depan." Yep, gue akan ngetweet lagi kira-kira 80 hari dari sekarang. Sampai dimulainya musim 2013/2014. Jadi jangan khawatir, @satriosatto ga akan mengotori linimasa twitter dengan kesoktauannya soal bola, setidaknya dalam 80 hari kedepan.

Well then, @satriosatto signing off, see you all again next season!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar